TANGERANG - Sungguh malang nasib Jaenudin, warga Kampung Gudang RT 004/005 Desa Pasirnangka Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang, yang ditolak mentah - mentah oleh oknum petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja. Padahal malam itu (11/12/2021) kondisinya, sangat membutuhkan sekali penanganan pertama dari tim medis.
Hingga akhirnya Keluarga terpaksa harus membawa pulang kembali Jaenudin, lantaran pasien dianggap tidak mendapatkan pelayanan yang baik dan tidak ada indikasi untuk rawat inap, dengan berbagai alasan Classic pada Sabtu malam (11/12/2021).
Sementara itu, Endang Dajjal perwakilan keluarga pasien yang juga selaku RW terpaksa menerima dengan baik keterangan dokter jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Balaraja terkait kondisi pasien yang belum ada indikasi rawat inap. Namun merasa kecewa dengan pelayanan petugas di RSUD Balaraja, " tegasnya
Menurut Endang Dajjal saat menceritakan kepada para Awak Media mengatakan, bahwa Tati, istri pasien (red. Jaenudin) mendapatkan perlakuan pelayanan yang kurang baik oleh petugas tim medis di RSUD tersebut, " jelasnya
Saat menerima pasien bernama Jaenudin, ia bersama anaknya harus mendapat keterangan yang tidak tepat, bahkan cenderung menyepelekan. Bahkan istri pasien juga mengaku menyesal telah membawa suaminya ke RSUD Balaraja, jika akhirnya akan mendapat perlakuan yang terkesan membedakan pasien, " terangnya
“Memang sebelum ke RSUD Balaraja, Kami bersama keluarga Pasien membawa ke RS Metro Hospital atas rujukan dari Klinik Omega, disana pasien mendapat penanganan, namun karena adanya kekurangan Alat Medis, maka pihak RS Metro Hospital menyarankan untuk ke RSUD Balaraja saja, " terangnya kepada Awak Media (12/12/2021)
Dari situ, saja lanjut Endang Dajjal, pihak keluarga segera memutuskan untuk membawa ke RSUD Balaraja, namun sesampainya di ruang UGD, pasien disuruh menunggu. Dan setelah Dokter jaga di RSUD memeriksa dan membaca Surat Rujukan, dokter itu mengatakan, bahwa kamar sudah penuh, " jelasnya
“Bahkan sang oknum Dokter jaga juga bilang, jika pasien tetap mau memaksa dirawat harus membayar Administrasi dengan "Cash" bukan dengan Faskes (Fasilitas Kesehatan) atau BPJS, ” menirukan Tati sang Istri pasien
Akan tetapi yang membuat Saya kaget disini, Oknum petugas jaga di RSUD Balaraja juga mengatakan, bahwa kartu BPJS nya dianggap tidak berlaku. Hingga pihak keluarga penasaran mencoba bertahan dan minta kejelasan alasan tersebut, namun hingga waktu 4 jam tidak ada penjelasan yang bijak, tapi pihak keluarga masih mencoba terus untuk bertahan di halaman Parkir RSUD Balaraja, " ucap Endang Dajjal
Hal ini sangat ironis dan yang lebih menyakiti perasaan dirinya dan keluarga pasien, seorang oknum security RSUD yang berjaga pada malam itu, malah menunjukan sikap Arogannya dan mengusirnya, saat melihat keluarga pasien masih berada di lingkungan Rumah Sakit, " tuturnya.
“Kan sudah disuruh pulang kenapa masih disini?, dan tetap ditahan tidak diperbolehkan masuk Rumah Sakit, ” terang Tati, menirukan ucapan Security RSUD.
Saat dikonfirmasi melalui selulernya, Humas RSUD Balaraja, Dr Aang Sunarto menyampaikan, pihaknya membantah tidak pernah membedakan pasien yang umum maupun yang memakai BPJS.
“Saya sudah cek ke manajer yang bertugas, pasien tersebut tanda vitalnya baik, tekanan darah normal, nadi normal dan saturasi oksigen normal. Keluhannya mungkin karena magh jadi tidak ada indikasi untuk rawat inap, " terangnya
Bahkan disarankan untuk datang saja ke Poliklinik penyakit dalam sesuai dengan rujukan yang didapat dari klinik Omega, begitu bang, penjelasannya, ” jelas Dr Aang.
“Iya bang pasiennya dapat rujukan dari klinik Omega ke rumah sakit untuk ketemu dokter penyakit dalam di Poli penyakit dalam, bukan ke IGD, Nampaknya memang gak ada gawat darurat bang, nanti bisa periksa ke Poli penyakit dalam saja, ” pungkasnya
Terkait hal itu H.Retno Juarno selaku Ketua LSM Kompak (Komunitas Masyarakat Pemberantas Korupsi) Kabupaten Tangerang mengatakan kepada Awak Media tentang banyaknya keluh kesah terkait pelayanan RSUD Tobat Balaraja yang kurang baik
Menurutnya, "Ini sudah bukan barang baru lagi, jika sistem informasi dan pelayanan disana "Amburadul, " Bahkan terkesan "Ada uang, ada pelayanan dan ada kamar, " jelas H.Retno Juarno
Oleh karena itu Atasnama Lembaga LSM KOMPAK, Kami akan minta kepada Bupati Tangerang, untuk segera mengevaluasi kinerja manejemen RSUD Balaraja serta kepada Direktur atau Direksi RSUD Balaraja tersebut bersikap tegas terhadap para oknum bawahannya terutama, Bidang Pelayanan agar jangan terkesan memperjelas bahwa RSUD Balaraja, "Orang Miskin di Larang Sakit, " tutur Retno mengakhiri
(Sopiyan)